IBK Uniku Sukses Selenggarakan Pendampingan UMKM Sinergi Kemitraan Kemenkop RI

IBK Uniku Sukses Selenggarakan Pendampingan UMKM Sinergi Kemitraan Kemenkop RI

IBK UNIKU JAYA – Business matching merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan dalam “Program Sinergi Kemitraan Perguruan Tinggi di Bidang Kewirausahaan, yang bekerjasama dengan Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia dengan Inkubator Bisnis dan Kewirausahaan (IBK) Universitas Kuningan (Uniku).
Kegiatan yang berlangsung secara virtual tersebut, dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Kuningan (Uniku) Dr. Dikdik Harjadi, SE., M.Si., dengan disaksikan oleh Drs. Talkah Badrus, MM., selaku Sekretaris Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM RI, Kabid Dinas Kopdagerin Kabupaten Kuningan Sri Ucu Sukmawati, SE., M.Ak., Wakil Rektor IV Dr. Novi Satria Praja, M.Pd., Novi Setia, N. S.Si, (Entrepreneur), Reni Fitriani, QWP, CPMM, CMPC (Entrepreneur), seluruh Coach Business Coaching dan tenant, Kamis (26/08/2021).
“Sebelumnya telah kami laksanakan kegiatan business coacing yang berlangsung mulai dari tanggal 16 Agustus lalu dan berakhir pada tanggal 25 Agustus 2021 kemarin,” kata Neni Nurhayati, SE., M.Si., Ak. CA., selaku Kepala Inkubator Bisnis dan Kewirausahaan (IBK) Uniku mengawali laporannya.

Menurutnya, untuk tema dalam kegiatan program IBK kali ini adalah “Akselerasi UMKM dan Startup Inovatif Berdaya Saing Global Melalui Inkubator Bisnis Dan Kewirausahaan Universitas Kuningan.
Seperti tema diatas, tujuan dari kegiatan ini atau program ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing UMKM, baik dalam hal produktivitas serta pasar yang lebih luas serta adanya peningkatan keterampilan dalam menyosong era digitalisasi,” ujarnya.

Lebih jauh, sambung dosen program studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) Uniku, mengungkapkan, bahwa peserta tenant terdiri dari 20 UMKM di Kabupaten Kuningan, yang mana ke 20 tenant ini merupakan tenant terpilih yang sudah kami lakukan seleksi dengan dua tahapan proses seleksi  sebelumnya.
“Jumlah coach pada business coaching ada delapan (8). Sedangkan, saat ini untuk kegiatan business matching terdapat empat (4) coach yang terdiri dari unsur akademisi, Diskopdagerin Kabupaten Kuningan dan dua (2) pengusaha muda,” ungkapnya.

Diterangkannya, sejauh ini pelaksanaan kegiatan business coaching mendapat apresisai yang baik dari para tenant. Tingkat keaktifan yang tinggi dari peserta serta testimoni yang baik dari setiap tenant walaupun berlangsung secara virtual.

“Namun barangkali perlu saya sampaikan, mumpung disini juga sudah bergabung Pak Sesdep Kewirausahaan, bahwa besar harapan dari tenant kami, pelaksanaan program ini dapat dilakukan secara luring,” terangnya.
Neni sapaan akrabnya yang juga sebagai pemilik Tahoo Budos, berharap, untuk kegiatan Business Matching hari ini  adalah memperoleh saran masukan dan rekomendasi yang inovatif bagi tenant dalam pengembangan pasar kerja dan perluasan kerja agar lebih berdaya saing.

“Kami ucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dan berkontribusi untuk penyelenggaraan program ini. Besar harapan kami, bahwa program kerjasama ini tidak terhenti sampai disini, semoga kami IBK Uniku dapat terus bekerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UKM khususnya Deputi Bidang Kewirausahaan untuk sama – sama berkontribusi meningkatkan daya saing UMKM di Indonesia khususnya di Kabupaten Kuningan,” harapnya.
Rektor Universitas Kuningan (Uniku) Dr. Dikdik Harjadi, SE., M.Si., dalam sambutannya, mengatakan, bahwa kegiatan hari ini merupakan kerjasama dalam rangka program sinergi kemitraan perguruan tinggi antara Deputi Kewirausahaan Kemenkop RI bersama dengan Universitas Kuningan (Uniku).

“Tentu dalam kesempatan yang baik ini, kami menghaturkan terimakasih melalui Pak Sesdep, mudah-mudahan program sinergi kemitraan ini tidak berhenti sampai disini. Mudah-mudahan, di tahun – tahun berikutnya secara berkesinambungan program ini akan terus bisa dilakukan khususnya dengan Universitas Kuningan (Uniku) untuk menggali potensi UMKM yang ada di Kabupaten Kuningan ini,” tuturnya.

Menurutnya, kita memahami bahwa potensi UMKM sangat luar biasa, sangat besar tetapi masih diliputi dengan berbagai macam problematika permasalahan dihadapi oleh mereka. “Sehingga, saya kira perlu ada sebuah kemitraan dalam hal ini kita mengenal konsep pendekatan pentahelix. Dimana kemitraan Pemerintah, akademisi, pelaku usaha, kemudian masyarakat ataupun komunitas serta media. Dimana ini bisa berkolaborasi dalam rangka melakukan akselerasi terhadap UMKM yang ada saat ini,” ujarnya.

Diterangkannya, beberapa waktu yang lalu, dirinya diminta menjadi salah satu narasumber di Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Kuningan, dan salah satu tantangan yang diberikan oleh Dinas tersebut adalah bagaimana kita bisa mengembangkan ekonomi kreatif.

“Ini sangat cocok dan tepat sekali dengan kegiatan hari ini karena bagaimanapun juga potensi ekonomi kreatif ini sangat luar biasa. Kedepan barangkali ekonomi kreatif akan menjadi salah satu sumber yang bisa memberikan kontribusi yang besar terhadap Negara ataupun daerah,” terangnya.

Dikdik juga memahami ekonomi kreatif itu lebih kepada penciptaan nilai – nilai lebih yang muncul dari gagasan dan kreatifitas, yang biasanya kreatifitas itu muncul dari anak – anak muda. “Jadi, saya lihat diawal Bu Neni menyebut beberapa tenant yang bergabung mungkin relatif masih sangat muda sehingga disinilah ekonomi kreatif, saya kira akan tumbuh dan berkembang. Hanya masalahnya adalah kalau saya perhatikan, ekonomi kreatif di kita ini masih banyak bergelut di kuliner, di fashion padahal masih sangat banyak sekali potensi – potensi yang bisa dikembangkan,” ujarnya.

Labih jauh, sambung Dikdik, dirinya juga mengira apa yang dilakukan oleh Kementerian Koperasi melalui Deputi bidang kewiarausahaan yang bermitra dengan Uniku, ini bagian dari upaya untuk terus mendorong anak – anak muda, UKM – UKM yang digagas oleh anak muda untuk bisa tumbuh dan berkembang. “Ini sudah banyak contoh, bagaimana anak muda itu punya kreatifitas yang luar biasa. Tidak usah jauh –jauh, yang gampang itu adalah Mas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sendiri, yang lahir sebagai kaum milenial dengan gagasan dan ide yang kreatif mampu menghasilkan starup bisnis yang sekarang menjelma dengan asset yang sangat luar biasa,” sambungnya.
Dijelaskannya, kita yang didaerah berawal dari UMKM ini bisa tumbuh dan berkembang, minimal dari diawali 20 UMKM yang dibina oleh IBK Uniku, mudah-mudahan akan tumbuh dan berkembang menjadi bisnis yang mampu diandalkan. “Ini mungkin harapannya dan saya ucapkan terimakasih kepada Pak Sesdep bidang kewirausahaan Kemenkop, para coach yang sudah beberapa hari ini terus memberikan materi – materinya berdiskusi, inilah saya kira yang bentuk realistis. Karena IBK itu incubator, dan incubator itu adalah tempat untuk menggodok para UMKM agar mereka bisa lebih berkembang lagi. Harapannya lahir dari incubator wirausaha –wirausaha, UMKM – UMKM yang betul – betul bisa diandalkan di masa depan,” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia Drs. Talkah Badrus, MM., mengatakan, kami atas nama Kementerian Koperasi dan UKM RI mengucapkan terimakasih atas kesedian Universitas Kuningan (Uniku) yang bisa berkolaborasi terutama dengan yang berkaitan program atau incubator bisnis ini.

“Perlu kami sampaikan memang kedepan kita kaitannya untuk mendorong UMKM, Koperasi dan penciptaan wirausaha, ini kita tidak bisa sendiri berjalan tetapi kita harus bisa berkolaborasi, bermitra, sinergi dengan semua, seperti apa yang tadi juga disampaikan oleh Pak Rektor program pentahelix, dari sisi government dan masyarakatnya, pelaku usahanya harus bersatu bagaimana untuk memajukannya,” tuturnya.

Dirinya juga menyadari bahwa covid yang belum selesai ini, akan sangat – sangat berpengaruh terhadap aktifitas kita, terutama dengan para pelaku UMKM, yang sangat – sangat berdampak terutama usaha mikro, kecil dan menengah bahkan yang besar juga mereka tidak bisa melakukan aktifitas.

“Terutama usaha mikro ada yang masih eksis dan ada juga yang sudah tidak bisa lagi menjalankan usahanya. Oleh karena itu, Pemerintah selalu bersama untuk membantu dan membangun UMKM, salah satunya adalah pembantuan modal bagi usaha mikro yang terdampak,” ujarnya.

Dirinya berharap, dengan diselenggarakannya kegiatan ini, diharapkan para wirausaha muda dapat tumbuh dan berkembang dengan inovasi dan kreatifitasnya. “Semoga, kegiatan ini dapat bermanfaat dan melahirkan wirausaha muda yang kuat dan berkembang,” harapnya. (Sep/Rob)

Hasil Seleksi Tenant

Berdasarkan hasil seleksi oleh tim IBK uniku maka kami lampirkan daftar tenant yang lolos Program Inkubator Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Kuningan Tahun 2021 untuk selanjutnya akan diikutsertakan pada program inkubasi bisnis. Menginggat saat ini sedang diberlakukan PPKM darurat hingga tanggal 20 Juli 2021 maka pelaksanaan program Inkubasi akan kami beritahukan selanjutnya.

Untuk informasi lebih lanjut terkait dengan pelaksanaan program dapat menghubungi CP Robi Awaludin (HP. 082234565697) atau Alfian Nugraha (HP. 08977032000).

Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerja sama yang baik diucapkan terima kasih.

 

Uniku Lolos Program Sinergi Kemitraan Perguruan Tinggi Bidang Kewirausahaan 2021

UNIKU JAYA – Sebagai kampus pertama yang begitu dibanggakan oleh masyarakat Kabupaten Kuningan, Universitas Kuningan (Uniku) terus melangkah maju menunjukan eksitensi dan kualitasnya. Diusia yang baru saja menginjak 18 tahun, Uniku terus menorehkan prestasi demi prestasi baik oleh sivitas akademika maupun lembaganya.

Kali ini, Uniku kembali mendapatkan kepercayaan sebagai salah satu kampus penerima program sinergi kemitraan perguruan tinggi di bidang kewiarausahaan tahun 2021. Program tersebut digulirkan oleh Kementerian Koperasi dan UMKM Republik Indonesia (RI).

“Alhamdulillah, Uniku mendapatkan kepercayaan sebagai salah satu perguruan tinggi penerima program tersebut. Dari 19 perguruan tinggi Negeri (PTN) maupun swasta (PTS) yang lolos program ini, Uniku salah satu didalamnya sebagai kampus penerima,” kata Kepala Inkubator Bisnis dan Kewirausahaan (IBK) Universitas Kuningan (Uniku) Neni Nurhayati,SE., M.Si., Ak., CA., dibawah naungan Kantor Pusat Pengembangan Kewirausahaan (KP2K) saat dimintai keterangannya, Jum’at (25/06/2021).

Proses penerimaan program tersebut, dilakukan dengan didahului acara yang bernama “Kick off Sinergi Kemitraan Kemenkop dengan Perguruan Tinggi di Bidang Kewirausahaan” secara daring melalui aplikasi zoom meeting di Ruang Rapat Gedung Rektorat Universitas Kuningan (Uniku).

“Dalam acara tersebut, dilakukan penandatanganan kerjasama Kemenkop UKM dengan Dunia Pendidikan dengan dihadiri Pembina IBK sekaligus Wakil Rektor IV Uniku Dr. Novi Satria Praja, M.Pd., Rektor Uniku Dr. Dikdik Harjadi, SE., M.Si., Asdep pengembangan ekosistem bisnis Ibu Dewi Syarlen, Kepala bidang sinkronisasi kebijakan kewirausahaan Pak Ginda, Kepala bidang peningkatan peran dunia usaha, industri dan pendidikan Ibu Ocha dan 18 Universitas dari 34 Provinsi di Indonesia,” ujarnya.

Menurutnya, focus dari kegiatan ini adalah pada usaha yang menjadi keunggulan dengan memiliki tujuan untuk scale up usaha tenant. “Kegiatan ini lebih focus pada usaha yang menjadi keunggulan dengan memiliki tujuan untuk scale up usaha tenant,” ungkapnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Kuningan (Uniku) Dr. Dikdik Harjadi, SE., M.Si., menuturkan, Uniku baru saja kemarin berbahagia dan bangga atas capaian prestasi yang ditorehkan oleh beberapa mahasiswanya dengan berjaya di ajang pemilihan “Duta Genre” Kabupaten Kuningan tahun 2021, pagi ini juga Uniku kembali menorehkan sebuah prestasi yang mengharumkan dan membanggakan nama lembaga di kancah nasional.

“Alhamdulillah, di hari Jumat yang penuh keberkahan ini, Uniku kembali menorehkan prestasi yang membanggakan dengan terpilihnya sebagai kampus penerima program sinergi kemitraan perguruan tinggi di bidang kewiarausahaan tahun 2021,” tuturnya.

Menurutnya, dengan diraihnya prestasi ini menandakan bahwa Uniku walaupun berada di daerah namun dapat menunjukan kualitas dan eksistensi serta patut untuk diperhitungkan di kancah nasional.

“walaupun kita berada di daerah, namun kita mampu membuktikan dan menunjukan kualitasnya sehingga mampu bersaing dengan beberapa perguruan tinggi besar dan ternama yang ada di Indonesia,” ujarnya.

Lebih jauh, ujar dosen program studi (Prodi) Manajemen Sekolah Pascasarjana Uniku, menjelaskan, hal yang melatarbelakangi adalah target rasio kewiarausahaan Indonesia pada tahun 2021 sebesar 3,55 persen dan pada tahun 2024 sebesar 3,95 persen, ini setara dengan 11,2 juta orang atau 17,45 persen dari seluruh UMKM.

“82,55 persen UMKM belum memiliki kualitas kewirausahaan. Bonus demografi tahun 2024 diperkirakan 174,79 juta orang kategori pemuda (39 tahun kebawah) harus menjadi peluang,” jelasnya.

Dikatakannya, ada dua (2) pengembangan ekosistem bisnis diantaranya adalah sinergi kemitraan perguruan tinggi di bidang kewirausahaan dan sinergi kemitraan dunia usaha dan dunia industry di bidang kewirausahan.

“Ada dua pengembangan eksositem bisnis yaitu yang pertama sinergi kemitraan perguruan tinggi di bidang kewirausahaan. Sedangkan, yang kedua yaitu sinergi kemitraan dunia usaha dan dunia industry di bidang kewirausahan,” katanya.

Dikdik berharap, semoga dengan kepercayaan yang diberikan kepada IBK Uniku dapat memberikan dorongan motivasi bagi dosen dan mahasiswa Uniku lainnya untuk berinovasi, kreatif dan berprestasi lagi walaupun masih dalam situasi pandemic covid 19.

“Semoga, dengan kepercayaan yang diberikan pihak Kemenkop kepada Uniku, dapat memberikan dorongan motivasi bagi dosen dan mahasiswa Uniku lainnya untuk tetap berkarya walaupun masih dalam situasi pandemic covid 19,” harapnya.

Diakhir keterangannya, Dikdik juga menginformasikan bahwa Uniku masih membuka pendaftaran mahasiswa baru (PMB) jalur reguler gelombang II tahun akademik 2021 – 2022 mulai dari tanggal 11 Juni lalu sampai dengan tanggal 28 Agustus mendatang.

“Untuk itu, silahkan bagi Bapakj Ibu yang memiliki putera puterinya yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi, dapat memilih Uniku sebagai tempat untuk memulai pendidikannya. Jadilah bagian keluarga besar kami Universitas Kuningan (Uniku). UNIKU JAYA…!!!,” pungksnya. (Sep)